 Ahmadinejad
Ahmadinejad,  seorang tokoh di dunia nyata yang berhasil membuat dunia terpesona  dengan kebijakannya yang jauh dari kemewahan seorang pemimpin. Seberapa  sederhanakah beliau ini? Let me tell you. Saya dari dulu kagum sama  beliau, 
tahun 2009 saya pernah postingkan tentang beliau,  dan sekarang lagi dengan sedikit lebih lengkap berkat bantuan beberapa  referensi. Berikut ini saya kutipkan sebagian dari yang saya baca dari  beberapa sumber.
Konon ketika beliau sudah menjabat sebagai walikota Teheran yang  memiliki populasi lebih besar daripada Jakarta ia masih tampil dengan  sepatu yang bolong-bolong. Ia menyapu jalanan Teheran dan bangga dengan  itu. Sampai sekarang pun ia masih tampil dengan kemeja lengan panjang  sederhana sehingga jika kita tidak mengenalnya dan bertemu dengannya  kita tidak akan pernah mengira bahwa beliau adalah seorang presiden. Ya  presiden dari sebuah negara besar.
Sebelum menjabat sebagai presiden Iran beliau adalah walikota  Teheran, periode 2003-2005. Teheran, ibukota Iran, kota dengan sejuta  paradoks, memiliki populasi hampir dua kali lipat dari Jakarta, yaitu  sebesar 16 juta penduduk. Untuk bisa menjadi walikota dari ibukota  negara tentu sudah merupakan prestasi tersendiri mengingat betapa Iran  adalah negara yang dikuasai oleh para mullah.
Ia bukanlah ulama bersorban, tokoh revolusi, dan karir birokrasinya  kurang dari 10 tahun. Beliau tinggal di gang buntu, maniak bola, tak  punya sofa di rumahnya, dan kemana-mana dengan mobil Peugeot tahun 1977.  Penampilannya sendiri jauh dari menarik untuk dijadikan gosip, apalagi  jadi selebriti. Rambutnya kusam seperti tidak pernah merasakan sampo dan  sepatunya itu-itu terus, bolong disana-sini, mirip alas kaki tukang  sapu jalanan di belantara Jakarta.
Nah! Kira-kira dengan modal dan penampilan begini apakah ia memiliki  kemungkinan untuk menjabat sebagai walikota Depok saja, umpamanya? Dalam  tempo setahun pertanyaan tentang kemampuannya memimpin terjawab.
Warga Teheran menemukan bahwa walikotanya sebagai pejabat yang bisa  dibanggakan. Tanpa merasa risih beliau bisa menyapu sendiri jalan-jalan  kota, gatal tangannya jika ada selokan yang mampet dan turun tangan  untuk membersihkannya sendiri, menyetir sendiri mobilnya ke kantor dan  bekerja hingga dini hari sekedar untuk memastikan bahwa Teheran dapat  mejadi lebih nyaman untuk ditinggali. “Saya bangga bisa menyapu jalanan  di Teheran.” Katanya tanpa berusaha untuk tampil sok sederhana.
Di belahan dunia lain sosoknya mungkin dapat dijadikan reality show  atau bahkan aliran kepercayaan baru. Sejak hari pertama menjabat ia  langsung mengadakan kebijakan yang bersifat tidak populer seperti  memisahkan lift bagi laki-laki dan perempuan (ini tentu menarik hati  para wanita di Teheran), menggandakan pinjaman lunak bagi pasangan muda  yang hendak menikah dari 6 juta rial menjadi 12 juta rial, pembagian sup  gratis bagi orang miskin setiap pekan, dan menjadikan rumah dinas  walikota sebagai museum publik! Ia sendiri memilih tinggal di rumah  pribadinya di kawasan Narmak yang miskin yang hanya berukuran luas 170 m  persegi.
Ia bahkan melarang pemberian sajian pisang bagi tamu walikota mengingat pisang merupakan
buah yang sangat mahal dan bisa berharga 6000 rupiah per bijinya. Ia  juga menunjukkan dirinya sebagai pekerja keras yang sengaja  memperpanjang jam kerjanya dari pagi hingga menjelang maghrib agar dapat  menerima warga kota yang ingin mengadu.
Namun salah satu keberhasilannya yang dirasakan oleh warga kota  Teheran adalah spesialisasinya sebagai seorang doktor dibidang manajemen  transportasi dan lalu lintas perkotaan. Sekedar untuk diketahui,  kemacetan kota Teheran begitu parahnya sehingga saya pernah dikirimi  salah satu foto lelucon dari berbagai belahan dunia dengan judul “Only  in Teheran”. salah satunya dari Teheran dengan judul “Only in Teheran”  dengan foto kemacetan lalu lintasnya yang bisa bikin penduduk Jakarta  menertawakan kemacetan lalu lintas di kotanya.
Mengagumkan, secara dramatis ia berhasil menekan tingkat kemacetan di  Teheran dengan sebuah manuver tajam. Dicopotnya lampu-lampu di  perempatan jalan besar dan mengubahnya menjadi jalur putar balik yang  sangat efektif.
Setelah menjabat dua tahun sebagai walikota Teheran ia masuk dalam  finalis pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor 2005 dari 550  walikota yang masuk nominasi. Hanya sembilan yang dari Asia, termasuk  Ahmadinejad.
Tapi itu baru awal cerita. Pada tanggal 24 Juni 2005 ia menjadi bahan  pembicaraan seluruh dunia karena berhasil menjadi presiden Iran setelah  mengkanvaskan ulama-cum-mlliter Ali Hashemi Rafsanjani dalam pemilihan  umum. Bagaimana mungkin padahal pada awal kampanye namanya bahkan tidak  masuk hitungan karena yang maju adalah para tokoh yang memiliki hampir  segalanya dibandingkan dengannya?
Dalam jajak pendapat awal kampanye dari delapan calon presiden yang  bersaing, Ali Akbar Hasyemi Rafsanjani, Ali Larijani, Ahmadinejad, Mehdi  Karrubi, Mohammed Bhager Galibaf,
Mohsen Meharalizadeh, Mohsen Rezai, dan Mostafa Min, popularitas Ahmadinejad paling buncit.
Pada masa kampanye, ketika para kontestan mengorek sakunya  dalam-dalam untuk menarik perhatian massa, Ahmadinejad bahkan tidak  sanggup untuk mencetak foto-foto dan atributnya sebagai calon presiden.  Sebagai walikota ia menyumbangkan semua gajinya dan hidup dengan gajinya  sebagai dosen. Ia tidak mampu untuk mengeluarkan uang sepeser pun untuk  kampanye! Sebaliknya ia justru menghantam para calon presiden yang  menggunakan dana ratusan milyar untuk berkampanye atau yang bagi-bagi  uang untuk menarik simpati rakyat.
Pada pemilu putaran pertama keanehan terjadi, Nama Ahmadinejad  menyodok ke tempat ketiga. Di atasnya dua dedengkot politik yang jauh  lebih senior di atasnya, Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mahdi Karrubi.  Rafsanjani tetap menjadi favorit untuk memenangi pemilu ini mengingat  reputasi dan tangguhnya mesin politiknya.
Tapi rakyat Iran yang cenderung cerdas dan memiliki kesadaran punya  rencana dan harapan lain, Ahmadinejad memenangi pemilu dengan 61 %  sedangkan Rafsanjani hanya 35%. Logika real politik dibikin jungkir  balik olehnya. Dan bukan tidak mungkin jika ada campur tangan Allah swt  didalamnya.
Ahmadinejad memang penuh dengan kontroversi. Ia presiden yang tidak  berasal dari mullah yang selama puluhan tahun telah mendominasi hampir  semua pos kekuasaan di Iran, status quo yang sangat dominan. Ia juga  bukan berasal dari elit yang dekat dengan kekuasaan, tidak memiliki  track-record sebagai politisi, dan hanya memiliki modal asketisme, yang  untuk standar Iran pun sudah menyolok.
Ia seorang revolusioner sejati sebagaimana halnya dengan Imam  Khomeini dengan kedahsyatan aura yang berbeda. Jika Imam Khomeini tampil  mistis dan sufistis, Ahmadinejad justru tampil sangat merakyat, mudah  dijangkau siapapun, mudah dipahami dan diteladani. Ia adalah sosok  Khomeini yang jauh lebih mudah untuk dipahami dan diteladani. Ia adalah  figur idola dalam kehidupan nyata.
Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan  seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada  masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet sederhana  biasa yang mudah dibersihkan.
Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan  menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut  dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan  sederhana biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat  impresive.
Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di  sekitar rumah dan kantor kepresidenannya. Di bawah kepemimpinannya, saat  ia meminta menteri-menterinya untuk datang kepadanya dan  menteri-menteri tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani  yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali  menekankan para menteri-menterinya untuk tetap hidup sederhana dan  disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi,  sehingga pada saat menteri-menteri tsb berakhir masa jabatannya dapat  meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
Langkah pertamanya saat menjadi presiden adalah ia mengumumkan  kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977,  sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah  daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan  satu-satunya uang masuk adalah uang gaji bulanannya. Gajinya sebagai  dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya  itulah yang dimiliki seorang presiden dari negara yang penting baik  secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan  pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa  semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk  menjaganya.
Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas sederhana yg  selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti  isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan  gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang  dikhususkan untuk presiden.
Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan,  ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak  masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang  biasa dengan kelas ekonomi.
Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan  info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan ia  memotong protokoler istana sehingga menteri menterinya dapat masuk  langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan  kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi  pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di  negaranya menjadi suatu acara sederhana yang biasa saja.
Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat  tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur,  tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah  perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari  pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran  Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan  oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.
Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris  paling muka. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung  mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet  sederhana biasa saja.
Baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan  Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan  kaum Buruh. sebegitu sederhana kah Sang Presiden di Negara kaya minyak  Iran?
Seorang ‘satria piningit’ yang mewujud dalam sosok nyata.Sebagaimana  mentornya, ia tidak terpengaruh oleh kekuasaan. Kekuasaan seolah tidak  menyentuh karakter-karakter terdalamnya. Ia seolah memiliki ‘kepribadian  ganda’, di satu sisi ia bisa bertarung keras untuk merebut dan  mengelola kekuasaan, dan di sisi lain ia bertarung sama kerasnya menolak  segenap pengaruh kekuasaan agar tidak mempengaruhi batinnya.
Tidak bisa tidak, dengan karakter yang demikian kompleks itu seorang  revolusioner macam Ahmadinejad memang ditakdirkan untuk membuat banyak  kejutan dan drama pada dunia. Ia memangkas semua biaya dan fasilitas  kedinasan yang tidak sinkron terutama dengan urusan pribadi.
Dalam pandangannya, untuk mewujudkan masyarakat Islam yang maju dan  sejahtera, pejabat negara haruslah memiliki standar hidup yang sama  dengan rakyat kebanyakan., mencerminkan kehidupan nyata dari  masyarakatnya, dan tidak hidup di menara gading.
Ia menetapkan PPN baru bagi orang-orang kaya dan mengunakan dananya  untuk membangun perumahan bagi rakyat miskin. Ia membawa ‘uang minyak ke  piring-piring orang miskin’ dengan mengalokasikan 1,3 milyar dollar  untuk program bantuan bagi kalangan muda untuk menikah, memulai usaha  baru, dan membeli rumah.
Meski mengagumi Imam Khomeini dan hidup asketis tidak berarti ia  konservatif. Ia bahkan tampil moderat. Meski telah terpilih menjadi  presiden ia sama sekali tidak mengubah penampilannya. Ia tetap tampil  bersahaja dan jauh dari pamor kepresidenan. Pada salah satu acara dengan  kalangan mahasiswa salah satu peserta menanyakan penampilannya yang  tidak menunjukkan tampang presiden tersebut.
Dengan lugas ia menjawab,:”Tapi saya punya tampang pelayan. Dan saya hanya ingin menjadi pelayan rakyat.”
Air mata saya mengalir membaca ini. Subhanallah! Alangkah rendah  hatinya pemimpin satu ini. Tak salah jika ia dicintai oleh bagitu banyak  mahluk Tuhan di seluruh muka bumi.
Saya tidak ingin menulis lebih panjang tentang tokoh satu ini. Saya  menganjurkan setiap orang untuk membeli buku biografinya dan membacanya  sendiri dan menikmatinya sebagaimana saya menikmatinya. Belikan satu  buku untuk anak Anda dan biarkan ia mengenal satu tokoh besar dunia yang  masih hidup dan mudah-mudahan kelak dapat mengikuti jejaknya. Saya  hanya ingin menutup tulisan ini dengan pendapatnya mengapa ia bersikeras  agar Iran memiliki teknologi nuklir. Katanya,:
”Jika nuklir ini dinilai jelek dan kami tidak boleh menguasai dan  memilikinya mengapa kalian sebagai negara adikuasa boleh memilikinya?  Sebaliknya, jika teknonuklir ini baik untuk kalian, mengapa kami tidak  boleh juga memakainya?” Suatu argumen sederhana yang bahkan tidak mampu  dijawab oleh negara-negara Barat. Itu sebabnya Bush tidak bersedia  bahkan terlihat gentar meladeninya dalam suatu tantangan debat di PBB.
Siapakah sosok Mahmud Ahmadinejjad yang berhasil membuat dunia  terpesona. Dan kami mengira tidak ada satupun karakter dan kebiasaan  kaum Yahudi atau Teroris yang melekat padanya. Sayang sekali hingga  detik ini kami belum berhasil mengetahui nama asli dari bapak  kandungnya. Mungkinkah beliau adalah seseorang yang ditunggu dunia di  akhir zaman ???
“Telah bersabda Rasulullah SAW, “Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)
“Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan  kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah  penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari  umatku, namanya seperti namaku (Muhammad, Ahmad, Mahmud), dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Abdullah).  Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana  ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan  kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari  tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari  tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau  8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”
Jika itu benar, maka akhir dunia kini tinggal menunggu waktu, karena  kemunculannya (imam Mahdi) adalah tanda penghubung antara kiamat sughra  dan kiamat kubro. Wallahu A’lam Bisshowab
Sumber : www.lukitowiyono.com